Orang
sehat yang tiba-tiba kena
serangan jantung jumlahnya
semakin banyak. Padahal orang
sehat ini tidak punya masalah
jantung dan mengeluh
jantungnya sakit. Tapi ada satu
penyebab yang bikin orang
sehat kena serangan jantung.
Penyebabnya adalah denyut
jantung yang tidak normal
(abnormal). Denyut jantung
yang tiba-tiba tidak normal
menurut penelitian memicu 8-9
kali lipat risiko kematian akibat
serangan jantung, pada orang
yang sehat atau memiliki risiko
rendah.
Studi ini melibatkan 1.300 orang
yang berusia 65 tahun atau lebih
dan difokuskan pada
pergerakan denyut jantung yang
mengacu pada bagaimana
kelancaran denyut jantung
normal.
Dalam studi ini para peneliti
menemukan sekitar 7 persen
dari partisipan yang terlibat
memiliki pergerakan denyut
jantung yang abnormal.
"Temuan ini menunjukkan
bahwa orang yang sehat bisa
meningkat risiko kematiannya
akibat penyakit jantung jika
memiliki pergerakan denyut
jantung yang abnormal, dan
tingkat denyut jantung ini bisa
membantu kami untuk
mengidentifikasi mereka," ujar
Dr Susan B Shurin, direktur
National Heart, Lung, and Blood
Institute (NHLBI) AS, seperti
dikutip dari HealthDay, Kamis
(17/2/2011).
Denyut jantung yang tiba-tiba
tidak normal penyebabnya bisa
karena aktivitas fisik atau tingkat
kebugaran seseorang, suhu
udara disekitar, posisi tubuh
(berbaring atau berdiri), tingkat
emosi, ukuran tubuh serta obat
yang sedang dikonsumsi.
Saat sedang istirahat maka
denyut jantung yang normal
adalah sekitar 60-100 denyut per
menit (bpm). Sedangkan cara
menghitung denyut jantung saat
melakukan aktivitas adalah
denyut nadi maksimal (DNM) =
220 - Umur, kemudian hasilnya
dikalikan dengan intensitas
membakar lemak 60-70 persen
DNM.
Contohnya orang yang berusia
40 tahun maka DNM saat ia
berolahraga adalah 220 - 40 =
180. Kemudian angka 180
dikalikan dengan 60 persen
untuk batas ringan dan 70
persen untuk batas atas yang
hasilnya 108-126 per menit.
Dengan mengetahui denyut nadi
tersebut, maka orang yang
berusia 40 tahun harus berhenti
sejenak dari olahraganya ketika
denyut nadinya sudah
melampaui 126 per menit. Jika
masih dipaksakan yang terjadi
adalah kelainan detak jantung
yang bisa membuat serangan
jantung.
Dr Shurin menambahkan hal ini
menjadi salah satu bagian yang
penting untuk melihat apakah
temuan ini juga berlaku pada
populasi usia lainnya. Hasil
penelitian ini telah diterbitkan
pada edisi 15 Februari dalam
Journal of the Cardiovascular
Electrophysiology.
Penyakit jantung sendiri terdiri
dari berbagai macam, seperti
penyakit jantung koroner
(serangan jantung), penyakit
jantung hipertensi, penyakit
jantung anemia, penyakit
jantung tiroid serta penyakit
jantung bawaan.
Selain itu ada beberapa hal yang
menunjukkan tanda-tanda
serangan jantung yaitu:
Nyeri di dada, nyeri yang
dirasakan seperti diperas atau
tertimpa benda berat. Nyeri ini
terjadi pada tulang dada bagian
tengah yang rasa sakitnya bisa
menjalar ke lengan kiri, tulang
punggung, rahang bawah atau
juga ke ulu hati. Biasanya
menyebabkan sesak nafas dan
terjadi selama 10-15 menit.
Mengeluarkan keringat yang
berlebihan.
Mual dan muntah.
Pemicu lainnya seperti olahraga
yang berlebihan, marah yang
mengeluarkan banyak emosi
atau kegiatan lain yang tidak
biasa dilakukan secara
berlebihan.
Jika mengalami tanda-tanda
tersebut segera beri
pertolongan dengan membawa
pasien ke rumah sakit agar cepat
ditangani, karena jika serangan
jantung yang terjadi masih
ringan pasien masih bisa
disembuhkan.